Perjanjian Renville, Hal Yang Perlu Anda Ketahui

By | March 30, 2023


Selain mengangkat senjata, bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan adalah melalui jalur perjuangan diplomasi atau melalui meja perundingan. Salah satunya adalah perundingan atau perjanjian Renville yang berlangsung dari tanggal 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948.

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda dengan bantuan Komisi Tiga Negara sebagai perantara di atas kapal pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat. Nama perjanjian ini diambil dari penunjukan kapal perang yaitu USS Renville yang berlabuh di Jakarta.

Kesepakatan ini diusulkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan juga Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia dan Belgia. Dalam perundingan tersebut delegasi Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri yaitu Amir Suarifuddin dan pihak Belanda juga menempatkan seorang Indonesia bernama Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua delegasi.

Penempatan Abdulkadir Wijoyoatmojo merupakan siasat Belanda dengan menyatakan bahwa konflik yang terjadi bukanlah masalah internasional, melainkan masalah dalam negeri bagi Indonesia dan tidak memerlukan campur tangan negara lain.

Sedangkan dari pihak KTN, ia bertindak sebagai mediator dengan perwakilan dari Australia oleh Richard Kirby, Belgia oleh Paul Van Zeeland, dan Amerika Serikat oleh Frank Graham.

Baca juga: Apa yang Anda ketahui tentang Perjanjian Linggajati?

Dalam sejarahnya, Perjanjian Renville diadakan sebagai upaya penyelesaian masalah Belanda dan Indonesia yang terus mempersengketakan kedaulatan Indonesia. Sebelumnya ada Perjanjian Linggarjati yang menyepakati wilayah de facto NKRI, namun perjanjian ini tidak menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda.

Setelah melalui berbagai perdebatan dan musyawarah sejak tanggal 8 Desember 1947 sampai dengan tanggal 17 Januari 1948, diperoleh hasil kesepakatan Renville. Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut:

  • RIS (Republik Indonesia Serikat) akan dibentuk
  • Belanda akan tetap berkuasa di Indonesia sampai penyerahan kedaulatan
  • Kedudukan RIS sama dengan Belanda
  • RI adalah bagian dari RIS
  • Pasukan RI harus ditarik keluar dari wilayah pendudukan yang telah mereka rebut
  • RI harus mengakui daerah yang berhasil diduduki Belanda sejak Agresi Militer Belanda pertama

Dilansir dari berbagai sumber, banyak kerugian yang harus diterima masyarakat Indonesia akibat perjanjian Renville tersebut. Kerugian tersebut antara lain:

  • Indonesia terpaksa menyetujui pembentukan Negara Indonesia Bersatu melalui masa peralihan
  • Indonesia kehilangan sebagian wilayahnya karena garis Van Mook harus diakui sebagai wilayah Belanda
  • Republik Indonesia harus menarik semua pasukannya di wilayah Belanda dan dari kantong-kantong gerilya ke wilayah Indonesia
  • Wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit dan terkekang oleh daerah-daerah yang dikuasai Belanda
  • TNI pindah ke pusat pemerintahan di Yogyakarta

Ikuti dan sukai kami:


Tweet





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *